STUDY
WITH ENTREPRENEURSHIP... WHY NOT?
Kata
kewirausahaan atau intrepreneurship sangat tidak asing bagi kita. Bahkan, jika kita
mendengar seseorang berwirausaha, yang muncul dalam fikiran kita adalah
berdagang atau berbisnis, dan biasanya dengan berdagang atau berbisnis
seseorang mempunyai keuntungan yang sangat besar. Sehingga jangan heran jika
banyak orang yang membuka wirausaha. Saya juga melihat sebagian Guru PNS
(pegawai negri sipil) yang mempunyai kerja sambilan dengan berwirausaha, baik
wirausaha yang turun-temurun dari keluarga maupun menciptakan wirausaha
sendiri. Mahasiswapun juga banyak yang berwirausaha, termasuk mahasiswa kampus
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Menurut
pengamatan saya, banyak dari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang berwirausaha
dengan berdagang, baik menjual makanan ringan maupun membuat suatu kreatifitas
dan inovasi, seperti membuat bros dan boneka dari bahan kain flanel, membuat
bros dari bahan kertas ataupun dari bahan yang lain. Bahkan, saya juga melihat
para mahasiswa berbisnis dengan menjualkan produk-produk merek yang terkenal kepada
mahasiswa yang lain. Biasanya mereka mengenalkan produk-produk itu lewat alat
elektronik yang sangat canggih yaitu pesan singkat melalui handphone dan lewat
dunia maya seperti facebook ataupun twitter, karena rata-rata mahasiswa jaman
sekarang mempunyai facebook atau twitter dan handphone, sehingga sangat
memudahkan mahasiswa untuk berbisnis.
Saya
bertanya kepada beberapa teman yang berwirausaha, mereka hanya bermodal percaya
diri dan telaten tanpa membutuhkan modal yang tinggi. Karena sebagian dari
mereka hanya menjualkan jajanan milik tetangga dan mereka mengambil untungnya
saja. Tetapi, usaha yang mereka lakukan tidak semulus apa yang kita pikirkan,
mereka harus memutar otak bagaimana caranya supaya dagangan itu bisa habis, dan
mereka juga berfikir bagaimana cara membuat kreativitas dan inovasi yang bisa
menarik perhatian para mahasiswa maupun masyarak yang lain. Sehingga dagangan
mereka menjadi laku dan laris. Namun, terkadang dagangan mereka kurang laku
karena saya sering melihat daganganya masih banyak padahal waktu sudah sore.
Jika dagangan mereka jajanan kering seperti kripik atau sejenisnya no problem,
karena masih bisa dijual besok paginya, tapi jika yang dijual seperti nasi atau
susu kedelai, jadi problem buat penjualnya dan mengalami kerugian. Namun tidak
selamanya mereka mengalami kerugian. Sudah menjadi biasa yang namanya berdagang
pasti ada untung dan ruginya. Hidup itu memang tidak semudah apa yang kita
fikirkan, dan tidak semudah kita membalikkan telapak tangan.
Jika
kita selidiki, di negara kita tercinta ini yaitu Indonesia terlihat banyak
manusia yang berwirausaha, tapi dibandingkan dengan negara-negara yang lain,
negara kita masih ketinggalan dari mereka. Bahkan di kampus UIN Sunan Kalijaga
juga sedikit yang melakukan wirausaha. Mungkin jika diprosentasikan 1% dari
seluruh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga atau bahkan kurang dari 1%. Lalu kemana
99% dari mahasiswa yang lain?
Secara
sederhana wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan
wirausaha dapat dilakukan seorang diri maupun berkelompok. Seorang wirausahawan
dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan
peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal
biasa karena mereka memegang prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan,
semakin besar risiko kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar pula peluang
keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan
usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut jiwa
wirausaha. (Kasmir, S. E., M.M, 2006).
Apa
latar belakang para mahasiswa berwirausaha? Dan apa latar belakang para
mahasiswa yang tidak mau berwirausaha?
Menurut
hasil dari wawancara yang telah saya lakukan, yang melatar belakangi para
mahasiswa berwirausaha diantaranya, untuk meringankan beban orang tua dan ingin
mandiri, misalnya jika menginginkan sesuatu mereka bisa menggunakan uang hasil
usahanya sendiri tanpa meminta orang tua. Sebagai pekerjaan sambilan dan siap
siaga jika lulus kuliah belum mendapat pekerjaan bisa melakukan usaha sambil
mendaftar pekerjaan serta menunggu pengumuman. Bahkan, ada juga yang menjadikan
wirausaha sebagai hobi. Kemudian yang melatar belakangi mahasiswa tidak mau
melakukan wirausaha diantaranya, kurangnya percaya diri pada mahasiswa, jadi tidak ada keberanian untuk melakukan
wirausaha serta tidak berani mengambil risiko-risiko yang akan dihadapi
nantinya, misalnya risiko kerugian. Kemudian tidak mempunyai ketrampilan untuk
menciptakan sesuatu, tidak adanya modal untuk berwirausaha, dan ada juga yang
gengsi untuk berwirausaha.
Untuk
mengatasi masalah mahasiswa yang tidak mau melakukan wirausaha, saya memberikan
beberapa solusi. Yang pertama, adanya pelaksanaan seminar motivasi tentang kewirausahaan atau
intrepreneurship yang dilaksanakan tanpa memungut biaya supaya mahasiswa lebih
percaya diri dalam melakukan wirausaha. Yang kedua, adanya kursus ketrampilan dari
kampus UIN Sunan Kalijaga tanpa memungut biaya yang tinggi seperti membuka
kursus busana, boga, seni kerajinan dari bahan bekas atau yang lainnya. Setiap
mahasiswa yang berminat melakukan kursus, mereka mendaftarkan diri dan
dikenakan biaya yang tidak terlalu mahal misalnya lima ribu, dan setiap
berangkat membayar sebagai kas minimal tiga ribu dan maksimal lima ribu.
Setelah menghasilkan sebuah karya, mahasiswa harus menjualnya dan membagi hasil
mereka kepada kampus UIN Sunan Kalijaga. Kemudian tidak adanya modal untuk
berwirausaha. Solusi yang ketiga, kampus UIN Sunan Kalijaga menyediakan
peminjaman modal kepada mahasiswa, dengan syarat ada jaminan berupa ijazah
terkahir dan mengisi formulir data diri. Peminjaman ada batas waktu misalnya
batas waktu satu semester ataupun satu tahun. Apabila dalam jangka waktu
tertentu mahasiswa belum bisa membayar uang pinjaman, mahasiswa harus
melaporkan terlebih dahulu, supaya tidak ada kecurigaan diantara kedua belah
pihak. Yang terakhir, Bagi mahasiswa yang sebentar lagi lulus kuliah,
jaminannya ijazah lulusan UIN Sunan Kalijaga, jadi apabila setelah lulus
mahasiswa belum bisa mengembalikan uang pinjamannya maka ijazahnya belum bisa
di ambil sampai mahasiswa mengembalikan uang yang telah dipinjamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar